Sekedar sharing tadi pagi lepas merpati pos muda jarak 10 Km, memang tidak terlalu jauh jarak tersebut untuk merpati pos yang sudah menjelang dewasa. Cuma pelepasan kali merpatinya tidak dilepas secara bersama-sama tapi satu persatu (berdua-dua), kadang hal ini perlu dilakukan bagi penghobi yang ingin tahu karakter burungnya, juga melatih keberanian merpati pos tersebut untuk dapat melepaskan diri dari gerombolan apabila nanti dilepas secara bersama-sama di perlombaan. Seperti kata Win Peters Dr Hewan yang berasal dari Afrika Selatan mengatakan tidak mungkin ada burung yang mempunyai kecepatan terbang nyaman yang sama. Setiap burung mempunyai kecepatan terbang nyaman-nya sendiri-sendiri, burung yang mempunyai kecepatan terbang nyaman-nya lebih lambat (A) pasti berusaha mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengimbangi yang lebih cepat (B), untuk jarak yang sangat dekat A masih bisa mengimbangi kecepatan B, tetapi pada jarak tertentu atau jarak yang masih dalam kemampuannya, B akan mulai meninggalkan A, dari 1M naik menjadi 2M dan seterusnya. Akhirnya B akan lebih duluan sampai dirumah. Jadi kita bisa lihat kenapa selalu ada yang lebih dulu sampai dirumah. Tapi Teori kecepatan terbang nyaman ini belum semuanya diterima hobbyist merpati pos. Karena ada yang mengangap Sang juara itu belum tentu mempunyai Kecepatan Terbang Nyaman-nya paling cepat! Kenapa? Menurut Ad Schaerlaeckens pakar merpati pos luar negeri, Sang juara adalah yang paling cerdas, mereka bisa menemukan jalan paling efesien atau jalan paling lurus kembali kerumah. Dari berbagai sumber!!!
Salam,
Salam,